Table of Contents
Siapa bilang game keren hanya datang dari luar negeri? Beberapa tahun terakhir, Indonesia membuktikan diri sebagai salah satu negara dengan kreativitas tinggi dalam industri game. Banyak karya anak bangsa yang tidak hanya populer di dalam negeri, tapi juga sukses menembus pasar global. Mulai dari game horor yang bikin merinding, sampai simulasi sederhana yang bikin ketagihan, semua lahir dari tangan kreator lokal. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang perkembangan, contoh, hingga potensi game buatan karya anak bangsa yang semakin bersinar.
Perjalanan Industri Game Lokal
Kalau ditarik ke belakang, perkembangan industri game di Indonesia dimulai dari era warnet dan game PC bajakan yang marak di awal 2000-an. Namun titik baliknya datang ketika platform mobile seperti Android dan iOS booming. Developer kecil mulai berani merilis game sederhana, seperti Tebak Gambar dan Tahu Bulat, yang sukses besar di kalangan pengguna smartphone. Dari sana, banyak studio indie bermunculan dengan karya yang lebih serius.
Sekarang, kita bisa lihat banyak game Indonesia yang tampil di event internasional seperti Tokyo Game Show hingga Gamescom. Industri lokal pun makin dilirik investor global. Ini bukti bahwa karya anak bangsa bisa bersaing dengan developer luar.
Game Karya Anak Bangsa yang Ikonik
1. DreadOut (Digital Happiness – Bandung)
Game horor yang rilis di 2014 ini sempat jadi fenomena. Pemain berperan sebagai Linda yang melawan hantu-hantu khas Indonesia seperti pocong, kuntilanak, dan tuyul dengan hanya berbekal kamera handphone. DreadOut bahkan dimainkan oleh YouTuber besar seperti PewDiePie, membuat namanya meledak di luar negeri.
2. Coffee Talk (Toge Productions – Tangerang)
Dirilis 2020, game ini langsung menarik perhatian global. Pemain berperan sebagai barista di sebuah kafe malam hari, mendengarkan cerita para pelanggan sambil meracik minuman. Dialog hangat dan ilustrasi cozy membuat Coffee Talk laris di berbagai platform, termasuk PC, PlayStation, dan Nintendo Switch.
3. Bus Simulator Indonesia (Maleo – Surabaya)
Atau yang akrab disebut BUSSID, game ini jadi salah satu simulator paling populer di Play Store. Pemain bisa merasakan jadi sopir bus dengan rute khas Indonesia lengkap dengan klakson “Om Telolet Om” yang sempat viral.
4. Rising Hell (Tahoe Games – Kediri)
Game roguelike penuh aksi ini menawarkan gameplay cepat dengan musik heavy metal yang bikin adrenalinnya naik. Sudah rilis di berbagai platform termasuk PC, PlayStation, dan Nintendo Switch.
5. Tahu Bulat (Own Games – Bandung)
Game sederhana ini pernah booming karena konsepnya yang unik: pemain menjual tahu bulat dari truk dengan suara khas “Tahu bulat, digoreng dadakan, lima ratusan!”. Ringan tapi bikin ketagihan.
6. Lokapala (Anantarupa Studios – Jakarta)
Lokapala adalah game mobile Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) buatan Indonesia. Game ini menjadi pionir sebagai gim esports pertama asal Indonesia dan satu-satunya dari Asia Tenggara yang didasarkan pada penelitian budaya, serta terinspirasi dari tokoh mitologi dan sejarah Nusantara.
7. Coral Island (Stairway Games – Yogyakarta)
Coral Island menggabungkan elemen simulasi kehidupan dan pertanian, mirip dengan Harvest Moon dan Stardew Valley, tetapi dengan sentuhan lokal Indonesia.
Deretan Game Baru 2024–2025
Industri game lokal terus melahirkan karya baru yang makin matang. Beberapa di antaranya:
- Afterlove EP (Pikselnesia): Visual novel bercampur rhythm game, berlatar Jakarta. Mengisahkan musisi muda yang berjuang menyelesaikan EP musik sambil menghadapi kehilangan.
- Acts of Blood (Eksil Team): Game beat ‘em up ala The Raid dengan latar Kota Bandung. Digarap hampir sendirian oleh Fajrul FN, sempat tampil di Summer Game Fest 2025.
- Niskala (Wayanadhi Studio): Game horor yang mengangkat mitologi Leyak dari Bali.
- Agni: Village of Calamity (Agate Studio): Survival horor bercabang dengan latar desa misterius di Indonesia.
- Biwar: Legend of Dragon Slayer (Devata Studio): Action-adventure yang menggabungkan cerita rakyat Bali dan Papua.
- Whisper Mountain Outbreak (Toge Productions): Co-op survival horror berlatar Gunung Bisik di tahun 1998.
- Lumbung: Harvest of Hope (Tani Games): Simulasi bertani dengan nuansa pedesaan khas Indonesia.
- Troublemaker 2: Beyond Dream (Gamecom Team): Sekuel game “anak sekolah” ala Bully versi lokal.
Ciri Khas Game Buatan Indonesia
Kalau diperhatikan, banyak game Indonesia punya ciri khas unik yang jarang ditemui di game luar negeri:
- Mengangkat budaya lokal – mulai dari cerita rakyat, hantu lokal khas Nusantara, sampai suasana pedesaan yang disertai tradisi sehari-hari seperti jualan tahu bulat, bahkan jadi sopir bus.
- Cerita yang dekat dengan pemain – Banyak game mengangkat tema sederhana tapi relatable, seperti jualan tahu atau jadi sopir bus. latar kota Jakarta, pedesaan, hingga suasana warung kopi bisa jadi panggung utama.
- Musik dan bahasa khas – beberapa game memasukkan bahasa Indonesia atau bahkan bahasa daerah, serta musik tradisional yang dikemas modern.
- Dibuat dengan semangat indie – banyak studio kecil berani bereksperimen tanpa takut berbeda. meski modal terbatas, Banyak developer berani coba hal baru.
Tantangan yang Dihadapi
Industri game lokal memang berkembang, tapi jalan yang dilalui tidak selalu mulus. Masalah klasik seperti pendanaan masih jadi tantangan. Bikin game itu mahal, apalagi kalau targetnya multi-platform. Promosi juga jadi kendala, karena tanpa marketing, game bagus bisa saja sepi peminat. Persaingan global makin berat, karena setiap tahun ribuan game baru muncul di Steam, Play Store, dan lainnya.
Meski berkembang pesat, industri game lokal masih punya tantangan besar. Pendanaan sering jadi masalah utama, karena membuat game butuh biaya tinggi. Selain itu, promosi juga belum maksimal sehingga banyak game bagus tenggelam tanpa dikenal luas. Persaingan dengan game global pun sangat ketat.
Namun peluangnya besar. Pasar gamer Indonesia sendiri mencapai puluhan juta orang. Kalau pemerintah, komunitas, dan pemain mau mendukung, game karya anak bangsa bisa jadi tuan rumah di negeri sendiri sekaligus pemain global.
Peluang dan Harapan
Di balik tantangan, peluangnya justru sangat besar. Pasar gamer Indonesia sendiri sangat luas, dengan puluhan juta pemain aktif. Kalau masyarakat lebih mendukung game lokal, ditambah bantuan pemerintah dan investor, industri ini bisa tumbuh lebih cepat. Apalagi sekarang game bukan sekadar hiburan, tapi juga bagian dari industri kreatif yang bisa menghasilkan devisa.
Bayangkan kalau suatu saat game buatan Indonesia jadi sepopuler Genshin Impact atau PUBG. Bukan hal mustahil, asal ada kerja sama dari semua pihak.
Akhir Kata
Game karya anak bangsa sudah bukan lagi mainan lokal yang dianggap remeh, semua membuktikan bahwa Indonesia bisa. Tahun 2024–2025 jadi bukti era baru dengan lahirnya banyak game lebih matang, unik, dan membanggakan. Jadi, kalau kamu gamer sejati, jangan lupa kasih kesempatan ke karya lokal, karena game buatan karya anak bangsa bukan lagi sekadar hiburan lokal, tapi sudah jadi karya yang diakui dunia. Dari horor DreadOut, hangatnya Coffee Talk, hingga simulasi kocak Tahu Bulat, semua menunjukkan kreativitas tanpa batas, berani, dan membanggakan. Jadi, lain kali kalau main game, jangan lupa kasih kesempatan ke karya lokal, siapa tahu game favoritmu berikutnya justru lahir dari tanah air!
Informasi yang bagus